GERIMIS SEMALAM
Dulu kita berduaan
Saling mengasyikkan
Kini kau tiada
Tinggal ku sengsara
Hujan renyai semalaman
Tidak kuhiraukan
Lalu kuterdengar
beduk bersahutan
Gerimispun reda
Angin syahdu bawa berita
Kau telah tiada lagi
Pulang ke hadratnya
Tiada dapat kulihat
dan dengar lagi
Wajah dan kata terakhirmu
Kumeratap pilu
Kelu hati kepasrahan
Kumelangkah longlai
Meninggalkan dikau
Tenang sendirian
Hanya doa kuhulurkan
Dalam tangis derai
Harap dikau tahu
Cintaku padamu
Tiada lagi senyum dan tawa
Meneman kita di saat berdua mesra
Hanya ku sendirian
Dalam gerhana senja menuju
Pusara usungmu di hujung desa
Penuh duka hampa
GEMILANG
Tiada nestapa
Merintangi pertemuan
Kelembutan
Mengusik perasan yang tenang
Dikau yang pertama
Menusuki sanubari
Tika merasa
Seolah di hamparan cahaya
Segalanya
Bagaikan impian yang ternyata
Kita bina keteguhan cinta suci abadi
Semuanya
Segera mendatang mimpi indah
Kita berdua menuju gemilang
Asmara
Asmara
Menharungi ruang
Percintaan berpanjangan
Seiringan bersama merentasi
Cabaran
Seluas angkasa di ruangnya hati
Kita
Di jiwa ku terasa bahagia
EMOSI
Kiranya ku diberi
Sehari bersamamu
Kan ku buka kembali hatimu
Kiranya ku diam
Tak meninggalkan dirimu sendiri
Tak mungkinkan begini
Menyesali kesalahanku
Yang menurut perasaan selalu
Kau di dalam emosi ini
Dan perasaan ku seolah tak mengerti
Kau di dalam emosi ini
Terpanggil menangis ku mengenangkan mu
Kiranya ku kembali
Sambutlah diriku
Peluklah daku
Ampunilah diri
Kiranya ku diberi
Mencari kepastian
Ku berdoa, engkau bersama ku
Menanti selalu
Kau umpama teman yg ku cari
Tak mungkin kan begini
Menyesali kesalahanku
Dan menurut perasaan selalu
